Powered By Blogger

Sabtu, 11 Desember 2010

BUKU


  SUMBER DAYA ALAM                                                                STANDAR KOMPETENSI
Memahami pengertian, penggolongan dan pemanfaatan, serta kerusakan sumber daya alam.
KOMPETENSI DASAR
1.       Menjelaskan pengertian sumber daya alam terbaru (renewable) dan  
      tidak terbarui (nonrenewable)
2.       Mengidentifikasi jenis sumber daya alam terbarui dan tidak terbarui
3.       Menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam terbarui dan tidak terbarui
INDIKATOR
1.       Siswa dapat menjelaskan pengertian sumber daya alam terbaruI (renewable) dan tidak terbarui (nonrenewable)
2.      Mengidentifikasi jenis sumber daya alam terbarui dan tidak terbarui
3.      Menjelaskan pemanfaatan sumber daya alam terbarui dan tidak terbarui


Sumber Daya Alam
     Indonesia merupakan suatu negara yang dianugrahi sumber daya alam yang sangat melimpah. Hamparan persawahan membentang bagaikan permadani hidup. Hutan hijau yang luas terhampar dengan cantiknya menghiasi pulau-pulau bagaikan zamrud. Beraneka biota terdapat di dalam samudra biru. Bermacam bahan tambang dan mineral juga melimpah di dalam tanah bumi Indonesia. Dengan sumber daya alam yang melimpah itu sebenarnya Indonesia dapat menyejajarkan diri dengan negara lain yang telah maju. Namun dalam kenyataannya Indonesia masih tertinggal dengan negara yang memiliki sumber daya alam yang sedikit, seperti misalnya dengan negara Singapura.
Banyak faktor yang menyebabkan ketertinggalan Indonesia atas negara lain. Selain kualitas sumber daya manusia yang masih relatif rendah, masih banyak sumber daya alam yang belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan pengatahuan penduduknya dan ketersediaan peralatan yang masih sangat minim. Dan tidak jarang Indonesia dalam mengolah sumber daya alam yang ada masih memerlukan bantuan dari negara-negara maju lainnya.
Ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan. Singkatnya daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup.
Di bumi ini, penyebaran sumber daya alam tidak merata letaknya. Ada bagian bumi yang sangat kaya akan mineral,ada pula yang tidak. Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak, seperti halnya di Pulau Jawa dengan di Pulau Kalimantan. Sehingga dalam pemanfaatan maupun pelestariannya juga membutuhkan penanganan yang berbeda pula.
Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan         perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut:
a.       Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara.
b.      Menggunakan bahan pengganti, misalnya: hasil metalurgi (campuran).
c.       Mengembangkan metode menambang dan memproses yang efisien, serta pendaurulangan (recycling)
d.      Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam.

1.        Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah semua kekayaan alam, baik berupa makhluk hidup maupun benda mati yang terdapat di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Hunker (1964 dalam Cutter, dkk, 2004) menyatakan bahwa sumber daya alam dalah semua yang bersal dari bumi, biosfer, dan atmosfer yang keberadaannya tergantung pada aktivitas manusia. Kekayaan alam ini dapat berupa benda berwujud dan tidak terwujud. Benda berwujud bisa di olah oleh manusia menjadi barang sebagai alat pemenuhan kebutuhan hidupnya. Sebaliknya benda tidak berwujud ada yang bisa memenuhi kebutuhan hidup tanpa diolah terlebih dahulu, misalnya udara dan sinar matahari. Sumber daya alam ada yang terdapat di atas, di permukaan, dan di dalam bumi.
a.                   Sumber daya alam yang ada di atas permukaan bumi melipti udara, cahaya matahari, dan ruang angkasa.
b.                  Sumber daya alam yang ada di permukaan bumi, meliputi tanah atau dataran yangmerupakan tempat hidup manusia, hewan, dan tumbuhan, serta perairan atau laut yang merupakan tempat hidup ikan dan makhluk air lainnya.
c.                       Sumber daya alam yang ada di dalam bumi beranek ragam mineral, seperti minyak bumi, batubara, emas, timah, bijih besi, dan hasil tambang lainnya.
Sumber daya alam ada yang jumlahnya banyak, ada yang sedikit, dan ada yang terbatas. Demikian juga persebarannya, ada yang terdapatdi semua daerah (misalnya: udara dan sinar matahari) dan ada pula yang terbataspada daerah tertentu (misalnya:tambang emas, batubara, dan minyak bumi).
Sumber daya alam ada yang tersedia di alam dengan sendirinya (hutan belantara, batubara, tanah, udara, dan emas) serta ada pula yang sengaja di usahakan oleh manusia (perkebunan, pertanian, dan peternakan)

2.      Penggolongan Sumber Daya Alam
a.       Menurut sifatnya, sumber daya alam dibagi menjadi tiga seperti di bawah ini.
1)                      Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbarui (Unrenewable Resources)
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diadakan lagi setelah habis dipergunakan. Sumber daya alam ini biasanya berupa bahan tambang, minyak tanah, gas bumi, batubara, dan mineral di dalam bumi. Pemanfaatan bahan tambang untuk memenuhi kebutuhan manusia memerlukan beberapa tahap. Rangkaian kegiatan ini disebut usaha pertambangan, yang meliputi:
a.       Eksplorasi, yaitu usaha penyelidikan terhadap keberadaan bahan tambang.
b.      Eksploitasi, yaitu usaha penggalian atau pengambilan bahan tambang.
2)                      Sumber daya Alam yang Dapat Diperbarui (Renewable Resources)
Sumber daya alam yang dapat diperbarui merupakan sumber daya alam yang dapat diadakan lagi baik secara alami maupun karena budidaya manusia. Sumber daya alam ini biasanya berupa sumber daya alam biotik (makhluk hidup) maupun sumber daya alam abiotik (benda mati). Disebut dapat diperbaharui karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya  regenerasi (pulih kembali). Meskipun tidak dapat habis, kita perlu menjaga sumber daya alam ini agar tidak terjadi kepunahan dan mengganggu ekosistem.
3)                      Sumber Daya Alam yang Selalu Tersedia
Sinar matahari merupakan sumber energi terpenting bagi kehidupan. Tanpa matahari tidak akan ada makhluk hidup di dunia ini. Matahri sangat berpengaruh terhadap iklim (cuaca), tumbuhan, dan hewan. Sinar matahari juga dapat diubah menjadi tenaga listrik dengan menggunakan sel matahari atau pembangkit listrik tenaga surya. Hal yang serupa juga terdapat di udara dan di arus air laut yang tidak terbatas jumlahnya (unlimited).
b. Menurut proses terbentuknya, sumber daya alam di bagi menjadi tiga sebagai berikut:
1)   Sumber daya alam fisik adalah sumber daya yang terbentuk oleh proses fisik dan kekuatan alam, misalnya bahan tambang mineral, bahan galian, udara, dan tanah.
2)   Sumber daya alam biotik adalah sumber daya yang terbentuk oleh proses fisik dan kekuatan alam, misalnya bahan tambang mineral, bahan galian, udara, dan tanah.
3)   Sumber daya lingkungan alam merupakan perpaduan antara sumber daya fisik dan sumber daya biotik yang membentuk suatu lingkungan tertentu. Perwujudan sumber daya lingkungan misalnya hutan alami, kehidupan rawa, kehidupan dasar laut, dan daerah aliran sungai.
c.    Menurut nilainya, sumber daya alam digolongkan menjadi dua sebagai berikut:
1)   Sumber daya alam ekonomis adalah sumber daya alam yang untuk mendapatkannya menggunakan biaya. Sumber daya  alam ekonomis dibedakan seperti di bawah ini:
a)    Sumber daya alam ekonomis tinggi adalah sumber daya alam yang untuk mendapatkannya diperlukan biaya besar, misalnya mineral dan logam mulia.
b)   Sumber daya alam ekonomis rendah adalah sumber daya alam yang untuk mendapatkannya diperlukan biaya rendah, misalnya pasir, batu, dan gamping.
2)      Sumber daya alam nonekonomis adalah sumber daya alam yang untuk mendapatkannya tidak membutuhkan biaya, seperti panas dan sinar matahari.
d. Menurut potensi penggunaanya, sumber daya alam dibagi menjadi tiga macam, sebagai berikut:
1)  Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
2) Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain.
3) Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
e.    Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
1) Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
2) Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
f. Menurut lokasinya, sumber daya alam dibedakan menjadi dua kelompok:
1) Sumber daya alam terrestrial adalah sumber daya alam yang terdapat di daratan. Contohnya tanah, hutan, dan bahan galian.
2) Sumber daya alam akuatik adalah sumber daya alam yang terdapat di perairan. Contohnya ikan, rumput laut, dan energi gelombang.
g.   Menurut kegunaan atau penggunaannya. Sumber daya alam dibedakan sebagai  berikut:
1) Sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain.
2) Sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi.
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.

3.      Pemanfaatan Sumber Daya Alam
           Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar, sumber daya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara yang tidak merusak. Oleh karena itu, cara-cara yang dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan dimasa datang.
          Tenaga ahli memanfaatkan sumber daya alam dengan teknologi yang canggih. Tenaga ahli yang bermutu akan menghasilkan bibit yang bermutu dan menghasilkan tanaman yang berkualitas dan menghasilkan industri yang berkualitas.
          Teknologi yang digunakan beserta alat-alatnya yang berkembang dengan pesat dapat mempercepat dan mempermudah produktivitas alat-alat yang digunakan tenaga ahli Indonesia masih kurang canggih seperti di negara-negara maju tetapi tenaga ahli Indonesia masih bisa menghasilkan sumber daya alam yang memuaskan.
Pemanfaatan sumber daya alam, antara lain:








1.    Pertanian
tani
Pada zaman dahulu sebagian besar manusia yang mendiami kepulauan Indonesia hidup sebagai pengembara yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap. Mereka hidup dari berburu dan mengumpulkan makanan yang diperoleh dari alam sekitarnya, seperti buah-buahan dan umbi-umbian. Mereka hidup sebagai pengumpul atau peramu makanan dan bukan sebagai penghasil makanan.
            Setelah mengalami proses yang amat panjang manusia mulai dapat bercocok tanam. Mereka mulai hidup menetap di suatu perkampungan yang didiami secara berkelompok oleh beberapa keluarga. Sebagian besar mereka tinggal menetap di tepi sungai, danau, atau pantai. Mereka mulai menanam tanaman serta menjinakkan dan memelihara hewan. Mereka mulai menciptakan ladang-ladang dengan cara menebang dan membakar hutan belantara. Bagaimana usaha pengembangan pertanian yang dilakukan pada masa sekarang ?
            Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000 diketahui bahwa sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian di bidang pertanian (49,3%). Oleh karena itu, negara Indonesia juga disebut sebagai negara agraris.
            Adapun faktor – faktor yang mendorong berkembangnya usaha pertanian di Indonesia seperti di bawah ini.
1.      Indonesia memiliki tanah yang subur karena memiliki banyak gunung   berapi.
2.      Keadaan iklim Indonesia sangat cocok untuk mengembangkan usah pertanian, yaitu berada di daerah beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi.
3.      Adanya perluasan lahan pertanian baru, terutama di luar Jawa dan penggunaan teknologi modern di bidang pertanian.
4.      Pada tahun 1960-an Indonesia pernah mengalami kelangkaan bahan pangan utama khususnya beras, sehingga mendorong pemerintah untuk berswasembada beras.
2.    Perkebunan
a.       Penggolongan jenis Perkebunan
1)      Perkebunan Rakyat
        Perkebunan rakyat adalah usaha perkebunan yang dilakukan oleh rakyat, pada lahan yang tidak terlalu luas, dan dikerjakan dengan peralatan yang masih sederhana. Selain itu, modal yang ditanam kecil sehingga hasilnya pun kecil. Sebagian besar, yaitu sekitar 84% dari luas areal perkebunan di Indonesia merupakan perkebunan rakyat.
        Jenis tanaman perkebunan rakyat cukup banyak, antara lain cokelat, cengkih, jarak, kapas, kapuk, karet, kayu manis, kelapa, kelapa sawit, kopi,lada, pala, vanili,serai, tebu, teh, dan tembakau. Hasil perkebunan rakyat iasanya hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam negeri atau lokal.
2)      Perkebunan Besar
        Perkebunan besar adalah usaha perkebunan yang oleh badan usaha atau badan hukum di atas tanah negara yang mendapat izin usaha dari instansi yang berwenang. Badan usaha atau badan hukum tersebut dapat berupa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun perusahaan swasta. BUMN yang mengelola perkebunan besar di Indonesia adalah Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTP Nusantara) yaitu PTP Nusantara I-XIV.
Ciri-ciri perkebunan perkebunan besar, yaitu:
a)      Lahan yang digunakan luas.
b)      Modal yang digunakan besar.
c)      Dikerjakan secara intensif dengan menggunakan mesin-mesin pertanian.
d)     Jumlah tenaga kerja relatif sedikit.
e)      Produktivitasnya tinggi.
f)       Tujuan pertama untuk perdagangan dan ekspor.
g)      Menggunakan manajemen yang rapi.
h)      Mendapatkan bantuan tenaga ahli dan modal dari Bank Pembangunan Asia (ADB/Asian Development Bank) dan Bank Dunia (World Bank).
b.      Jenis-Jenis Tanaman Perkebunan
1)      Tanaman semusim atau musiman adalah tanaman yang ditanam di tanah perkebunan untuk sekali panen, misalnya tembakau dan tebu.
2)      Tanaman tahunan atau tanaman keras adalah tanaman yang ditanam di tanah perkebunan dan mempunyai manfaat lebih dari 20 tahun, misalnya karet, kopi, teh, dan kelapa sawit.
Jenis-jenis tanaman perkebunan banyak sekali, baik yang diusahakan oleh perkebunan rakyat, perkebunan negara, maupun perkebunan besar. Di antara jenis-jenis tanaman perkebunan sebanyak 145 jenis merupakan tanaman komoditas. Tujuh di antara tanaman komoditas tersebut ditetapkan sebagai tanaman perkebunan komoditas unggulan yaitu, karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, kakao, teh, dan jambu mete.
3.      Peternakan
            Peternakan adalah usaha pemeliharaan ternak yang diambil manfaatnya untuk berbagai keperluan. Hewan yang sengaja dipelihara untuk diambil manfaatnya untuk berbagai keperluan disebut hewan ternak. Secara garis besar, hewan ternak di Indonesia dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu hewan ternak asli Indonesia (hewan ternak lokal atau native), hewan ternak impor, dan hewan ternak hasil perkawinan silang antara hewan ternak lokal dan impor yang disebut hewan ternak peranakan.
            Peternakan di Indonesia pada umumnya masih merupakan usaha sampingan yang dilakukan secara kecil-kecilan sebagai usaha rumah tangga dengan cara yang sederhana. Selain untuk  menambah kesejahteraan keluarga, pemeliharaan hewan ternak juga dimanfaatkan untuk membantu kelancaran aktivitas mata pencaharian. Misalnya, ternak sapi dan kerbau digunakan untuk membajak sawah serta kuda untuk menarik pedati dan sebagai sarana olahraga.
            Sebagian besar usaha peternakan di Indonesia dilakukan dengan cara tradisional. Ciri-ciri peternakan tradisional adalah:
1.   Jumlah ternak yang diusahakan tidak banyak.
2.   Menggunakan teknologi yang sederhana.
3.   Hanya sebagai usaha sampingan.
Bagi masyarakat pedesaan, usaha peternakan bertujuan:
1.    Sebagai sumber penghasilan bagi keluarga.
2.    Sebagai tenaga pembajak lahan sawah.
3.    Untuk meningkatkan status sosial di masyarakat.
4.    Sebagi penghasil pupuk kandang.
     Usaha peternakan di Indonesia dapat digolongkan menjadi tiga macam,yaitu peternakan hewan besar (sapi,kerbau, dan kuda), peternakan hewan kecil (kambing, domba, dan babi), dan peternakan unggas (ayam, dan itik).

·      Faktor-Faktor Pendorong Usaha Pengembangan Peternakan di Indonesia
a.       Iklim di Indonesia sangat cocok untuk usaha pengembangan peternakan.
b.      Indonesia memiliki padang rumput yang sangat luas sebagai tempat penggembalaan, seperti padang rumput di Nusa Tenggara dan Sulawesi Selatan.
c.       Penduduk Indonesia membutuhkan protein hewani dalam jumlah besar.
d.      Usaha peternakan dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
e.       Usaha peternakan menghasilkan daging,susu, kulit, bulu, dan pupuk kandang yang dapat diperoleh dari hewan ternak.

·      Faktor-Faktor Penghambat Usaha Pengembangan Peternakan di Indonesia
a.         Faktor iklim sangat mempengaruhi habitat hewan yang diternakkan.
b.        Kemampuan atau keahlian penduduk dalam beternak msih kurang.
c.         Biaya atau ongkos beternak masih mahal.
d.        Bibit ternak yang dipelihara kurang berkualitas.

4.  Perikanan
            Perikanan adalah usaha pemeliharaan, pengembangbiakan, penangkapan atau pengambilan dan pemanfaatan hasil ikan serta biota (tumbuhan dan hewan) air lainnya, baik di perairan darat maupun perairan laut.
Ditinjau dari berbagai aspek, perikanan dapat dibedakan seperti di bawah ini.
1.      Berdasarkan tempat pengusahaannya, perikanan dibedakan:
a.       Perikanan darat, yaitu usaha perikanan yang dilakukan di perairan darat, seperti sungai, kolam, tebat/empang, sawah, danau/waduk, rawa, dan tambak.
b.      Perikanan laut, yaitu usaha perikanan yang dilakukan diperairan laut, seperti lautan, laut, selat, dan teluk.
2.      Berdasarkan jenis perairannya, perikanan dibedakan:
a.       Perikanan air tawar, yaitu usaha perikanan yang dilakukan di perairan yang memiliki salinitas (kadar garam) lebih kecil atau sama dengan 5 ppm (1 ppm=0,05 %). Misalnya: di sungai, kolam sawah, danau/waduk, dan rawa non pasang surut.
b.      Perikanan air payau, yaitu usaha perikanan yang dilakukan di perairan yang memiliki salinitas (kadar garam) antara 5-35 ppm. Misalnya: di rawa pasang surut, laguna, dan tambak.
c.       Perikanan air asin, yaitu usaha perikanan yang dilakukan di perairan yang memiliki salinitas (kadar garam) lebih dari 35 ppm. Misalnya: di lautan, laut, selat, dan teluk.
3.      Berdasarkan cara pengusahaannya, perikanan dibedakan:
a.       Perikanan dengan cara penangkapan atau pengambilan langsung, yaitu usaha perikanan yang dilakukan dengan cara penangkapan atau pengambilan ikan dan biota air lainnya secara langsung di perairan umum darat maupun laut.
b.      Perikanan budi daya, yaitu usaha perikanan yang dilakukan dengan cara pemeliharaaan dan pengambilan ikan dan biota air lainnya, seperti di kolam, sawah, keramba, dan tambak.
4.      Berdasarkan besar kecilnya model usaha, perikanan dibedakan:
a.       Perikanan rakyat, yaitu perikanan yang dilakukan oleh nelayan atau petani ikan dengan modal yang kecil serta peralatan sederhana. Hasil perikanan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
b.      Perikanan industri, yaitu perikanan yang diusahakan dengan modal besar serta dikelola dengan cara modern. Hasil perikanan di manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
            Secara garis besar, usaha perikanan dibedakan mnjadi dua, yaitu perikanan darat dan perikanan laut.

5.    Kehutanan
  Hutan di Indonesia memiliki tumbuhan yang beraneka ragam, terutama yang berbentuk pohon. Secara keseluruhan, di Indonesia terdapat + 40.000 jenis tumbuhan, 25.000-30.000 jenis di antaranya adalah tumbuhan berbunga, yang merupakan 10% dari seluruh tumbuhan berbunga di dunia. Kekayaan hutan yang meimpah ruah tersebut telah memberikan manfaat kepada penduduk Indonesia maupun bangsa lain.
Beberapa hasil hutan dan manfaatnya dapat dikelompokkan menjadi hasil huatn berupa kayu dan nonkayu. Hasil hutan nonkayu disebut juga hasil hutan ikutan.
a.       Hasil Hutan Berupa Kayu
1)      Kayu Agathis (Agathis alba)
2)      Kayu Bakau atau Mangrove (Rhizophora)
3)      Kayu Bangkirai (Hopea mengerawan)
4)      Kayu Benuang (Octomeles Sumatrana)
5)      Kayu Duabanga (Duabanga moluccana)
6)      Kayu Jelutung (Dyera sp.)
7)      Kayu Kapur ( Dryobalanops fusca)
8)      Kayu Kruing (Dipterocarpus sp)
9)      Kayu Meranti (Shorea sp.)
10)  Kayu Nyatoh (Palaquium javense)
11)  Kayu Ramin (Gonystylus bancanus)
12)  Kayu Jati (Tectona grandis)
13)  Kayu Ulin (Eusideroxylon zwageri)
14)  Kayu Sengon (Albizzia chinensis),dll
b.      Hasil Hutan Nonkayu
1)      Rotan
2)      Damar
3)      Kapur Barus
4)      Kemenyan
5)      Gambir
6)      Kopal
7)      Kulit Pohon Bakau
8)      Gondorukem
9)      Terpentin
10)  Bambu
11)  Sutra Alam
12)  Minyak Kayu Putih
13)  Madu, dll


·  Pengolahan Hasil Hutan
       Hal yang berkaitan erat dengan hasil hutan adalah kegiatan pengolahan hasil hutan, antara lain berupa industri penggergajian kayu. Industri penggergajian kayu terdapat di Samarinda, Balikpapan, Pontianak, dan Cepu (Jawa Tengah, untuk penggergajian kayu jati). Hasil dari industri ini berupa kayu gelondongan, kayu gergajian, dan kayu lapis untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Ekspor kayu gergajian dan kayu lapis terutama ke negara Jepang, Hongkong, Singapura, Amerika Serikat, dan Australia.
       Mulai tahun 1985 pemerintah melarang ekspor kayu gelondongandan mengubahnya menjadi ekspor kayu olahan, yaitu berupa kayu gergajian, kayu lapis, atau berupa barang jadi seperti mebel. Selain kayu gelondongan, yang terkena larangan ekspor adalah rotan asalan.
       Tujuan adanya larangan ekspor kayu gelondongan dan rotan asalan tersebut antara lain untuk membatasi eksploitasi yang berlebihan terhadap dua jenis komoditas tersebut dan untuk meningkatkan lapangan kerja di bidang industri perkayuan yang bersifat padat karya.
·           Faktor-Faktor Pendorong Usaha Pengembangan Kehutanan di Indonesia
1.      Wilayah Indonesia berada di daerah beriklim tropis dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun, sehingga Indonesia tidak pernah mengalami musim gugur seperti di negara-negara beriklim subtropis dan sedang.
2.      Keadaan tanah Indonesia sangat subur sehingga sangat baik bagi tumbuhnya berbagai jenis pohon dan tumbuh-tumbuhan lainnya.
3.      Tersedianya sumber daya hutan berpotensi dan belum termanfaatkan, yang secara geografis tersebar luas di sebagian besar wilayah Indonesia.
4.      Adanya permintaan pasar terhadap hasil hutan Indonesia, baik pasar dalam maupun luar negeri yang cenderung meningkat.
·           Faktor-Faktor Penghambat Usaha Pengembangan Kehutanan
1.         Berkurangnya areal hutan karena pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi. Hutan di tebang dan dijadikan kawasan permukiman penduduk, pertanian, dan perkebunan.
2.         Masih terdapat sistem pertanian ladang berpindah, terutama di luar Jawa.
3.         Terjadinya kebakaran hutan yang disebabkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
4.         Terjadinya penebangan liar dan pencurian kayu di hutan yang dapat merusak hutan dan keanekaragaman ekosistem hayati.
5.         Usaha reboisasi dan pengghijauan yang gagal dan kuang berhasil karena kekurangan dana serta adanya gangguan alam, seperti musim kemarau yang panjang.
6.         Pengambilan hasil hutan yang tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah oleh pengusaha swasta pemegang HPH (Hak Pengusahaan Hutan).
7.         Pengambilan kayu yang terus meningkat akibat kebutuhan kayu untuk pemukiman dan bahan baku industri.

6. Pertambangan
Pertambangan adalah suatu kegiatan yang meliputi persiapan dan pengmbilan untuk pengolahan lebih lanjut dari tambang berupa benda padat, cair, dan gas. Pertambangan meliputi kegiatan penggalian, pengerukan, dan penyedotan. Tujuannya adaalah mengambil benda padat, cair atau gas yang ada di dalamnya. Hasil kegiatan pertambangan anatara lain minyak dan gas bumi, batu bara, pasir besi, bijih timah, bijih nikel, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas, dan perak, serat biji mangan.
Penggalian adalah suatu kegiatan yang meliputi pengambilan segala jenis bahan galian. Bahan galian adalah unsur kimia, mineral, dan segala macam batuan yang merupakan endapan alam (tidak termasuk logam, batu bara, minyak bumi, dan bahan radio aktif).
Usaha pertambangan meliputi eksplorasi dan eksploitasi
1.      Eksplorasi adalah penyelidikan tempat-tempat yang mengandung barang      tambang beserta jumlah dan mutunya.
2.      Eksploitasi adalah penggalian dan pengolahannya.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1980, bahan tambang Indonesia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
a.
Golongan A (strategis)
      adalah bahan tambang yang mempunyai nilai    strategis untuk pertahanan keamanan dalam perekonomian negara. Jenis bahan tambangnya, antara lain batu bara, minyak bumi, gas bumi, nikel, timah, dan aspal.
b. Golongan B (vital)
      adalah bahan tambang penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak.
Jenis tambangnya, antara lain pasir besi, bauksit, tembaga, emas, dan perak.
c.  Golongan C (bahan galian industri)
      adalah bahan tambang yang mempunyai sifat tidak memerlukan pemasaran secara internasional. Jenis bahan tambangnya, antara lain batu, pasir, tanah liat, kaolin, batu kapur dan pasir kuarsa.
Jenis dan pemanfaatan baran tambang di Indonesia antara lain sebagai berikut :
a.  Minyak bumi, batu bara, dan gas bumi dapat digunakan sebagai sumber                    energi untuk keperluan bahan bakar.
b. Fosfat untuk pembuatan pupuk dan belerang untuk obat-obatan.
c. Sebagian barang tambang dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan, antara lain gamping, marmer, pasir, dan batu kali.
Perananan barang tambang telah memberikan andil yang tidak sedikit terhadap perekonomian Indonesia. Peranan tersebut dapat dilihat secara ekonomi sosial dan budaya.
Secara ekonomi, peranan barang tambang adalah
a. memenuhi kebutuhan industri dan energi dalam negeri.
b. Menjadi sumber devisa negara yang penting.
c. Mendorong aneka kegiatan ekonomi penduduk.
Secara sosial, peranan barang tambang adalah
a. Membuka lapangan kerja.
b. Mendorong kesempatan berusaha.
c. Mendorong perkembangan IPTEK.
7.  Pariwisata
             Keindahan alam Indonesia memiliki potensi yang sangat tinggi dalam pengembangan parwisata. Hal ini disebabkan kondisi alam dan sosial-budayanya yang unik dan beragam. Keunikan kondisi alamnya dipengaruhi oleh adanya pertemuan dua sistem kesatuan yaitu sistem sirkum mediteranian dan sistem sirkum pasifik. Dengan demikian bentukan-bentukan alam Indonesia sangat menarik untuk dijadikan obyek pariwisata. Kedudukan Indonesia yang tersebar di sekitar garis khatulistiwa dan beriklim tropis menjadikan negara ini kaya akan flora dan faunanya yang beraneka ragam sehingga berpotensi dalam wisata suaka alam. Kondisi masyarakat negara ini yang majemuk menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan manca negara.
Adapun jenis-jenis pariwisata yaitu sebagai berikut :
1.      Wisata Budaya
 Wisata ini merupakan wisata yang dilakukan atas dasar keinginan untuk  memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka.
2.      Wisata Kesehatan
 Wisata ini dimaksudkan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang mempunyai iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya.
3.      Wisata Olahraga
 Wisata ini dilakukan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olahraga di suatu tempat seperti Asian Games, Olympiade, Thomas Cup. Adapun macam cabang olahraga yang bukan tergolong ke dalam pesta olahraga atau games misalnya berburu, memancing, berenang, dan berbagai cabang olahraga dalam air atau di atas pegunungan.
4.      Wisata Komersial
Dalam jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pecan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya. Pada mulanya banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidaklah dapat digolongkan ke dalam dunia kepariwisataan dengan alas an bahwa perjalanan serupa ini hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai tujuan-tujuan tertentu untuk urusan bisnis mereka belaka dalam pekam raya tersebut. Tetapi pada kenyataannya pameran-pameran atau pecan raya semacam ini banyak sekali dikunjungi oleh orang-orang kebanyakan dengan tujuan ingin melihat-lihat yang membutuhkan fasilitas sarana angkutan serta sewa akomodasi dengan redaksi khusus yang menarik.
5.      Wisata Industri
Wisata industri dilakukan untuk peninjauan atau penelitian-penelitian di daerah perindustrian seperti pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar. Wisata ini biasanya dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa.
6.      Wisata Politik
 Wisata ini dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian dengan aktif dalam pariwisata kegiatan politik seperti ulang tahun perayaan 17 Agustus di Jakarta, perayaan 10 Oktober di Moskow, penobatan Ratu Inggris dan sebagainya. Biasanya fasilitas akomodasi, sarana angkutan, dan atraksi beraneka warna diadakan secara megah dan meriah bagi para pengunjung, baik dari dalam maupun dari luar negeri.
7.      Wisata Konvensi
 Wisata konvensi ini erat kaitannya dengan wisata politik. Dalam mengembangkan    wisata ini terdapat beberapa Negara yang menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan-ruangan untuk bersidang bagi peserta suatu konferensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.
8.      Wisata Sosial
 Wisata ini merupakan suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah yang dikelola oleh suatu organisasi.
9.      Wisata Pertanian
 Wisata ini adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat-melihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka ragam.
10.  Wisata Bahari
Wisata jenis ini banyak berkaitan dengan kegiatan olahraga di air, memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, berselancar, berkeliling melihat-lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan di daerah-daerah maritim.
11.  Wisata Cagar Alam
 Untuk jenis wisata ini banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang menghususkan usaha-usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat tau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang.

12.  Wisata Buru
 Jenis ini banyak dilakukan di negeri-negeri yang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang diizinkan oleh Pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biroperjalanan.
13.  Wisata Pligrim
 Jenis wisata ini dapat dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata Pligrim banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat-tempat suci, ke makam-makam orang besar, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat dan beberapa tempat yang penuh legenda.

4.   Kerusakan Sumber Daya Alam
                        Ketersediaan sumber daya alam di permukaan bumi sangat beragam dan penyebaran tidak merata. Ada sumber daya alam yang melimpah ruah dan ada pula yang jumlahnya terbatas atau sangat sedikit. Bahkan ada yang sekali diambil akan habis.
                        Bila terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan persediaan sumber daya alam, maka lingkungan hidup bisa berubah. Perubahan sebagai akibat kegiatan manusia hasilnya bisa baik, bisa juga buruk.Contoh perubahan lingkungan ke arah yang buruk adalah pencemaran lingkungan ( pencemaran udara, air, dan tanah ), pembukaan hutan, dan permasalahan di bidang sosial. Umumnya, kerusakan sumber daya alam diakibatkan oleh pengelolaan tanpa perhitungan. Bentuk-bentuk kerusakan sumber daya alam di Indonesia antara lain sebagai berikut.
A.    Pertanian
Pengundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang berpindah. Tempat yang ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumuhi alang-alang. Akibat lebih jauh, saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan tanah permukaan yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir, sementara itu saat musim kemarau tempat seperti itu akan terjadi akan mengalami kekurangan air.
B.     Perikanan
Cara penangkapan ikan yang salah, seperti menggunakan pukat harimau juga menyebabkan kian berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah perairan. Apalagi bila menggunakan bahan peledak, tidak saja ikan besar yang mati, tetapi larva dan ikan-ikan kecil lainnya juga ikut mati.
C.    Teknologi dan Industri
Penggunaan traktor dalam membajak sawah sebagai alat bantu, traktor memang mempermudah dan mempercepat dalam membajak sawah. Namun, kadang ada hal lain yang terbawa seperti, sisa bahan bakar, buangan oli, dan sebagainya. Hal tersebut bisa merusak lingkungan.
D.    Pencemaran
Pencemaran ( polusi ) adalah peristiwa berubahnya keadaan alam ( udara, air, dan tanah ) karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur tertentu. Macam-macam pencemaran adalah sebagai berikut :






1.         Pencemaran Udara
Hasil limbah industri, limbah pertambangan, dan asap kendaraan bermotor dapat mencemari udara. Asap-asap hasil pembuangan tersebut terdiri atas karbon monoksida, karbon dioksida, dan belerang dioksida. Karbon dioksida mengakibatkan hawa pengap dan naiknya suhu permukaan bumi. Karbon monoksida dapat meracuni dan mematikan makhluk hidup sedangkan belerang dioksida menyebabkan udara bersifat korosif yang menimbulkan proses perkaratan pada logam.
2.         Pencemaran suara
Pencemaran suara dapat timbul dari bising-bising suara mobil, kereta api, pesawat udara, dan jet. Di pusat-pusat hiburan dapat pula terjadi pencemaran suara yang bersumber dari tape recorder yang diputar keras-keras. Adanya pencemaran suara dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit dan gangguan pada manusia dan hewan ternak, seperti gangguan jantung, pernafasan dan gangguan saraf.
3.         Pencemaran air
Pembuangan sisa-sisa industri secara sembarangan bisa mencemarkan sungai dan laut. Jika sungai dan laut tercemar, akibatnya banyak ikan dan mikrobiologi yang hidup di dalamnya tak mampu hidup lagi. Selain itu air sungai dan laut yang tercemar itu juga mengakibatkan sumber air tercemar sehinnga manusia sulit mendapat air minum yang sehat dan bersih.
  1. Pencemaran tanah
longsor202
Pada dasarnya tanah pun dapat mengalami pencemaran, penyebabkan antara lain :
·         Bangunan barang-barang atau zat-zat yang tidak larut dalam air yang berasal dari pabrik-pabrik.
    • Pembuangan ampas kimia dan kertas plastik bekas pembungkus botol bekas.
E. Bencana Alam
1.    Banjir
Faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan banjir, antara lain :
§   Penggundulan hutan secara tak terencana
§   Pembungan sampah di sembarang tempat
§   Sulit meresapnya air hutan di tanah perkotaan karena tanah perkotaan banyak tertutup semen beton dan aspal.
§   Rusaknya tanggul-tanggul sungai dan banyaknya sungai yang dangkal dengan sungai yang berkelok-kelok.
2.    Gunung Meletus
Gunung meletus dapat merusak lingkungan antara lain:
a. Lava dan lavar panas, merusak apa saja yang dilewati.
b. Lahar dingin, dapat merusak areal pertanian , dan daerah permukiman penduduk serta bangunan lain.
c. Debu-debu gunung api yang bertebaran di udara, dapat menghalangi radiasi matahari, dan membahayakan penerbangan udara.
3. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah suatu getaran atau gerak kulit bumi sebagai akibat tenaga endogen. Kerusakan lingkungan akibat gempa bumi antara lain :
1. Jalan raya, jembatan, rumah penduduk dan bangunan yang lain rusak.
2. Permukaan bumi berserakan, banyak tanah patah, sehingga jaringan telepon rusak dan tidak berfungsi.
3. Gempa bumi yang terjadi di laut dapat menimbulkan gelombang besar ( tsunami ).
4.  Angin Topan
Kerusakan yang disebabkan oleh angin topan adalah sebagai berikut :
1. Rumah-rumah yang kurang kuat terbawa sampai beberapa kilometer
2. Bangunan rumah tembok dan gedung –gedung rusak atapnya bahkan ada yang roboh.
3. Merusak areal hutan, perkebunan, dan pertanian.
5. Musim kemarau
Beberapa kerusakan akibat musim kemarau,adalah sebagai berikut :
1. Tumbuh-tumbuhan banyak yang mati sehingga dapat mengancam kehidupan makhluk hidup lainya.
2. Sungai-sungai, danau-danau dan air tanah menjadi kering sehingga dapat merugikan daerah pertanian.
3. Sumur-sumur dan sumber air kering.




    
    
      






DAFTAR PUSTAKA

Hestiyanto, Yusman. 2005. Geografi 2 Program Ilmu  Alam. Jakarta: Yudhistira.
Rahardja, Pratama.1997. Ilmu Pengetahuan Sosial geografi 2 untuk kelas II SLTP. Edisi Kedua. Klaten: Intan Pariwara.
Ilmu Pengetahuan Populer. 1986. Ilmu lingkungan. Jakarta: Widyadara.
Departemen Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia. 2000. Pembangunan Kehutanan dan Konservasi Alam.Jakarta
Universitas Terbuka (UT). 2000. Jenis ternak dan Bangsa Ternak. Jakarta.
http://staff.undip.ac.id/ (Online, diakses 5 September  2010)
http:/www.wikipedia.com/ (Online, diakses 5 September 2010)




BIOGRAFI PENULIS
Vandya Prillasari dilahirkan di Blitar tanggal 25 April 1991. Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Pakunden 3 di Blitar, pendidikan menengah pertama di SMPN 1 Blitar, dan pendidikan menengah atas di SMAN 2 Blitar. Seseorang yang memiliki motto hidup “ Jadilah dirimu sendiri, walaupun dirimu tak sempurna (no body perfect but be your self) ” ini, saat ini sedang menempuh kuliah Strata-1 nya jurusan pendidikan Geografi di Universitas Negeri Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar